Analisis Makna Dialog pada Kartun
Sinchan
Membuat Enggrang
Minggu, 29 September,
Papa : Sinchan !
Sinchan :
Emmmh.
Papa : Kamu ini sulit sekali
dibuat tertarik yah.
Sinchan :
Papa sulit mendapat gajih besar
Papa :
Inikan tidak ada hubungannya. Kalau begini ayo kita bersama-sama...
Sinchan : Waktunya tidak tepat pa.
Papa :
Papakan belum bilang apa yang akan kita lakukan.
Sinchan : Katakan saja pah!
Papa :
Kalau papa katakan, kamu pasti tidak bisa menolaknya. Bagaimana kalau kita
membuat enggrang bersama-sama?
Sinchan : Ahh, tidak bisakah papa sebentar saja membiarkan
aku santai
Papa :
Maksudnya apa sih? Jangan bersikap dingin begitu ah, papa kan Cuma ingin bisa
lebih dekat denganmu.
Sinchan : Aaaahh, brewokmu menyakitkanku, tolong dicukur
dengan bersih ya.
Papa :
Habis, sinchan suka jahat sama papa.
Sinchan : Eemmm bete bete bete bete bete, nakal nakal
nakal
Papa :
Jahat jahat jahat jahat jahaaat
Mama :
heeeeehhheeik, kalian berdua pagi-pagi sudah melakukan hal aneh apa ini?
Sinchan : Suara mama menakutkan
Papa :
Eh iya, itu pasti karena dia sudah tiga hari tidak kebelakang.
Sinchan : Padahal sudah menemukan pencahar, tapi tidak
berhasil, eheeheee.
Mama :
Hegh kalian sudah membuatku mual, bermain diluar sana!
Sinchan : Semua ini salah papa kan?
Papa :
Ehheeheee, kalu begini keadaannya, kita buat enggrang saja yuk.
Pertama potong bambunya dulu ya. Sinchan tolong pegang
yang satunya, agar diberi tanda.
Sinchan : Hwaaaa, aku yang potong aku yang potong, kalau
tidak boleh potong aku akan memotong pohon ayah dan anak!
Papa :
Dia selalu saja menemukan perumpamaan yang aneh,ii iya iya baiklah, tapi kalau jadi berbahaya
kamu kembalikan ya.
Sinchan : Emh, kamu tolong pegangbagian sebelah sana!
Papa :
E’ serahkan semuanya sama papa e’.
Sinchan : Iyuuu hiii huu.
Papa :
Ahh?
Sinchan : Huwiiek hiii hu haa hee.
Papa :
Cepat dipotong!
Sinchan : Hiiiihiiiiiyaya hehe hemhem iiihi.
Papa :
Apa yang kamu lakukan sih sinchan?
Sinchan : He, Gergaji ini terus bergerak.
Papa :
Semua itu salah papa ya? Cara kamu menggunakan tenagamu yang salah. Kamu seharusnya
baru menggunakan tenaga saat akan memotong. Begini caranya ya, perhatikan ini.
Sinchan : Ooo, Wah papa hebat, .... sekali dengan potong
memotong.
Papa :
Kalau begini bukan apa-apa, ehehehee.
Sinchan : Yang seperti itu seorang gadis kecil jug abisa
melakukannya.
Papa :
Kamu bilang sesuatu ya?
Ya, benar, bagus, begitu caranya.
Sinchan : Huuu berhasil, ayo potong potong.
Papa :
Hahaha, tidak ada lagi yang dipotong.
Sinchan : Wah,kalau begitu pintu ini, apa tidak terlalu
besar pa? Bagaimana kalau kita potong pa?
Papa :
Kalau kamu memotongnya mama akan memotong kamu. Selanjutnya, kita paku dengan
palu ini.
Sinchan : Huaaa aku yang malu aku yang malu.
Papa :
Huuh, lagi lagi.
Sinchan : Memalu, memalu aku tidak boleh memalu
Papa :
Aa kalau kamu tidak boleh memalu lalu apa?
Sinchan : Aku akan memalu diriku sendiri.
Papa :
Aa kamu mengerti tidak sih? Baiklah,
tidak ada salah nya kalau kamu yang memalu. Ayo, sekarang silahkan dicoba.
Sinchan : Yeeeaaay, emmmh.
Papa :
Hati-hati, jangan sampai tanganmu ikut terpalu.
Sinchan : Hyeey.
Papa :
Aaah sepertinya kamu pintar juga ya, hebat hebat seperti seorang profesional
ya.
Sinchan : Ehehehee iihiihii iiiiiii hehey sa sakit. Papa
menyuruh anaknya melakukan pekerjaan berbahaya, heheeey
Papa :
Papakan sudah bilang hati-hati , bukankah kamu sendiri yang memastikan
melakukannya, hah?
Sinchan : Dari awal papa memperingatkan aku kalau sakitnya
yang aku derita terkena pukulan palu ini seperti sakit diputuskan cinta pah, aduuh
sakit, hik.
Papa :
Ap? Mana ada peringatan seperti itu sih.
Sinchan : Aku berhenti mengerjakannya.
Papa :
Hah? Ee Tunggu dulu,apa itu artinya kamu menyerah? Apa benar begitu? Kalaubaru
sekali saja kamu sudah menyerah, Bagaimana dengan semua cita-cita yang kamu
miliki sinchan?
Sinchan : Huhuhu Nohara.
Papa :
Pergilah sejauh yang kamu inginkan, tapi jangan pernah mencoba untuk kembali
kesini ya. Kita berdua sejauh ini sudah 15 menit mengerjakannya, kenapa
sekarang kamu mau melupakannya? Ayo sekarang kita berdua coba sekali lagi.
Sinchan : Eh aku mengerti, aku juga akan mencobanya sekali
lagi ehm.
Papa :
Nohara, coba kamu lihat matahari yang terbenam ini!
Sinchan : Menyilaukan sekali.
Papa dan Sinchan : ahahahaha ahahaaa.
Mama :
Ayah dan anak.
Papa :
Nah, begitu sudah benar, iya bagus.
Mama :
Ehee, mereka sudah akur lagi sekarang.
Papa dan Sinchan : Sudah selesai.
Sinchan : Papa hebat bisa membuat apapun, tukang yang ahli
Papa :
Itu karena kamu berusaha keras untuk mengerjakannya, kita berdua memang hebat.
Papa dan Sinchan : ahahaahaahahaaa.
Mama :
Walau mereka berdua aneh, tapi mereka berdua akrab sekali.
Narator : 2 menit kemudian
Sinchan : Aku yang memainkan lebih dulu karena aku yang
membuatnya paa.
Papa :
Tapi papa duluan yang punya ide, jadi papa duluan yang main. Eh aduuh.
Sinchan : Eeeewh papa seperti nenek nenek yang tidak mau
mengalah eeewh.
Mama :
Hee eee kalian berdua ini.
Papa :
Sekarang semua persiapan sudah selesai. Ayo kita berlatih bermain enggrang.
Sinchan : Siap !
Papa :
Pertama-tama akan ayah perlihatkan bagaimana menaikinya.
Sinchan : Aku akan memperhatikannya.
Papa :
Begitulah caranya Sinchan.
Sinchan : Berbeda dengan selama ini yang aku pikirkan.
Tadinya aku pikir beginilah cara memainkannya.
Papa :
Kalau papa melakukan seperti itu setiap tahun, papa tidak akan menjadi kepala
bagian.
Sinchan : Oh, kalau bisa melakukannya, papa bisa jadi
manger.
Papa :
Ah, cara seperti itu tidak mungkin.
Sinchan : Aduh aduh,ternyata pilihan yang manapun tidak
bisa dilakukan.
Papa :
Daripada komentar terus ayo dicoba, ayo.
Sinchan : Ehm uh.
Papa :
Papa yang akan pegangi sekarang coba kamu melangkah ya.
Sinchan : Engrangini, apakah tidak berbahaya?
Papa :
Tidak berbahaya. Uh ayo coba gerakan kaki kirimu, nah sekarang kaki kanan.
Naah, ya benar, bagus, ya. Aduuh aa aduh aduh aduh aduh aha aha aduh aduh ow
aduh.
Sinchan : Tuh kan berbahaya.
Papa :
Empph, ya sudah mainkan saja sendiri
Sinchan : Eyy, siapa takut, akan kulakukan sendiri. Uuuwaa
uhuuaaaa he he yeey yeey.
Papa :
Kamu terjatuh kalau caranya begitu.
Sinchan : Jangan tanya padaku, tanya pada enggrang ini, yeey Uuuwaaaa yeeey
Papa :
Sinchan, aduh aaa sinchan, eh uwaaa, e
ua eee.
Sinchan : Uh enggrang ini memang berbahaya, namunkarena
aku laki-laki, aku akan berusaha menaklukan
permainanyang berbahaya ini hem. Baiklah, aku akan menaikinya. Huaaaaa
hu haaa haa ha ha
Papa :
Sinchaaan.
Sinchan : Uaaa haa ha hii hii Papaaa. Uaaa hyeheyey
hiyaaahaa
Siro :
Hwik hwik hwik, hwiiik.
Mama :
Hah ada apa ini?
Himawari : Heheeeeheehe.
Sinchan : Aduuh, aku tidak bisa berhenti
Mama :
Huuheh.